Cari Blog Ini

Selasa, 20 September 2011

SUKSES ADALAH HAK SAYA

"Suksess Asalah Hak Saya"
"Sukses Adalah Hak Saya ! Sukses bukan milik orang-orang tertentu. Sukses milik Anda, milik saya dan milik siapa saja yang menyadari, menginginkan dan menperjaungkan dengan sepenuh hati..." - Andrie Wongso
Karena kesuksesan adalah hak setiap orang, sepanjang orang yang menyadari, menginginkan dan menperjuangkannya dengan sepenuh hati. Maka setiap orang pada dasarnya bisa merancang kesuksesannya sendiri, asalkan ia menguasai prinsip, cara, bidang, dan pelajaran utama untuk menciptakan sendiri kesuksesan di masa depan.

Apakah saya bisa Sukses?
Brian Trancy, penulis yang masuk dalam Guiness Book of Record mengatakan, "Kehidupan seperti balk kombinasi; tugasmu menemukan angka-angka yang  tepat, dalam susunan yang tepat, sehingga kau bisa mempleroleh apa pun yang kau in ginkan."
Setiap orang pada dasarnya bisa merancang kesuksesannya ssendiri, asalkan ia menguasai prinsip, cara, bidang, dan pelajaran utama untuk menciptakan sendieri kesuksesan di masa depan. Terkait prinsip, ada tiga Prinsip Utama untuk menciptakan kesuksesan bagi diri Anda sendiri.

Prinsip Utama 1 : Bertanggungjawab atas kehidupanmu. Kau tidak bisa mengubah keadaan, musim atau arah angin. "Tapi kau bisa mengubah diri sendri,"Jim Rohn, filsuful bisnis nomor satu Amerika.

Siapakan yang paling bertanggungjawab atas kehidupan, nasib dan apa yang telah anda capai dan miliki hari ini?
Hanya ada satu orang yang bertanggungjawab atas kehidupan yang anda jalani. Orang itu ialah Anda sendiri.
Jika ingin berhasl, Nda harus bertanggungjawab 100% atas semua yang anda alami dalam kehidupan anda. Hal itu termasuk hasil yang anda peroleh, tingkat prestasi Anda, hal-hal yang Anda hasilkan, mutu hubungan Anda, kondisi kesehatan fisik Anda, penghasilan Anda, utang anda, perasaan Anda - semuanya !

Kenyataannya, kebanyakan diri kita sudah terbiasa menyalahkan sesuatau diluar diri kita sendiri ata skehidupan kita yang tidak kita sukai. Kita menyalahkan orang tua kita, atasan kita, teman kita, media, reka kerja, pelanggan kita, pesangan kita, cuaca, krisis ekonomi, buruknya keuangan kita - siapapun dan apapun yang bisa kita jadikan KAMBING HITAM. Kita tak pernah melihat ke sumber masalahnya - DIRI KITA SENDIRI...

Sipakah yang paling bertanggungjawab atas kehidupan saya hari ini?
Hasil yang saya peroleh hari ini?
Apakah saya bertanggungjawab 100% atas kehidupan saya?
Apakah saya pernah menyalahkan orang lain atas kejadian apapun dalam hidup saya?
Apakah saya pernah mengeluh tentang sesuatu?

Jika ya, berarti Anda tidak bertanggungjawab 100% atas kehidupan anda. Bertanggungjawab 100% berarti anda mengakui bahwa and amenciptakan semua yang terjadi pada diri anda. Hai itu berarti anda mengerti bahwa anda-lah penyebab semua pengalaman Anda. Jika Anda benar-benar ingin sukses, dan saya tahu Anda sangat ingin, maka Anda harus berhenti menyalahkan orang lain dan mengeluh, serta mengambil tanggungjawab penuh atas kehidupan Anda - hal itu berarti semua hasil perbuatan, baik kesuksesan maupun kegagalan. Itulah syarat mencitakan kehidupan sukses. Hanya dengan mengakuinyalah - bahwa Anda yang menciptakannya semuanya sampai sekarang - Anda bisa mengambil alih kendali untuk menciptakan masa depan yang anda inginkan.

"Anda tidak bisa menyewa orang lian untuk berolah raga untuk Anda. Anda harus melakukannya sendiri jika ingin memperoleh manfaatnye Entah itu berlatih fisik, peegangan, bermeditasi, membaca, belajar bahasa baru, menciptakan kelompok perencana, menentukan taget yang terukur, menvisualisasikan kesuksesan, mengulangi penegasan, atau berlatih ketrampilan baru, andalah yang harus melakukannya. "Tak ada orang lain yang bisa melakukannya untuk anda," Jim Rohn, filsul bisnis nomor satu Amerika.

Berhentilah menari alasan, berhenti mengeluh, berhenti menyalahkan keadaan di luar diri anda. Anda harus berhenti melakukan semua itu selamanya.

Jika sesuatu tidak berhasil sesuai dengan rencana, anda harus bertanya kepada siri sendiri," Bagaimana cara saya melakukannya? Apa yang saya pikirkan? Apa keyakinan sya? Apa yang tidak saya katakan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar