Cari Blog Ini

Senin, 21 November 2011

Ketekunan akan Membuahkan Hasil yang Matang

Sewaktu kita masih kecil, orangtua dan guru selalu mengingatkan kita agar tetap tekun dalam belajar agar bisa berhasil naik kelas dan lulus dari sekolah. Hal ketekunan ini sering diingatkan kepada kita sampai hari ini, baik oleh orangtua maupun pimpinan kita di tempat kerja. Dalam Alkitab ada beberapa ayat yang menekankan ketekunan jika ingin membuahkan hasil yang matang dalam menjalani hidup. Roma 15 : 4 menuliskan "Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci."
Ketekunan sangat membutuhkan keseriusan dan komitmen dari setiap orang yang benar-benar ingin tekun dalam sesuatu hal. Baik dalam bekerja maupun dalam memuliakan Tuhan. Sebagai ilustrasi, seorang marketing atau sales sebuah produk yang sangat berkualitas sekalipun, tidaka akan pernah berhasil dalam menjual produknya apabila orang yang menjalankannya tidak tekun dan sabar.

Dalam sebuah kesempatan misalnya, seorang sales diterjunkan ke suatu daerah untuk menjual sebuah produk jam bermerk. Ketika sampai di daerah itu, sales yang dikirim langsung mengambil kesimpulan bahwa produk jam yang akan dijual tidak akan laku di daerah itu karena sudah semua masyarakat di sana memakai jam. Karena merasa pesimis, sales tadi langsung pulang.

Lalu, di kesempatan berikutnya, perusahaan yang sama tetap mengirimkan salesnya yang lain ke daerah tersebut. Dalam beberapa hari, sales tersebut mengamati kehidupan masyarakat di daerah tersebut. Lalu sales tadi membuat kesimpulan akan tingga beberapa saat untuk menjual produknya. Dalam satu bulan, sales tadi berhasil membuat lonjakan penjualan.

Dari cerita ini dapat kita ambil sebuah perenungan, bahwa sales yang pertama terlalu cepat mengambil kesimpulan tanpa mau bertekun dan berusaha. Sementara sales yang kedua sangat tekun dan terus berusaha untuk menjual keunggulan-keunggulan produk yang dijualnya. Karena ketekunan sales yang kedua tadi, ia memperoleh penghargaan dan kenaikan jabatan. Ini yang namanya membuahkan hasil yang matang.

Ibrani 10 : 36 menuliskan "Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu." Dan dalam Yakobus : 4 juga dituliskan "Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun."

Contoh lain tentang ketekunan adalah Ayub. Di dalam Alkitab dikatakan bahwa Ayub sangat setia dan tekun dalam mengikut perintah Allah. Walaupun Ayub telah kehilangan segalanya, tapi ia tetap setia dan tekun dalam mengikut perintah Allah. Karena ketekunannya, Ayub memperoleh upahnya yang luar biasa.

Yakobus 5 : 11 menuliskan "Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan."

Dalam kehidupan kita sehari-hari, apakah kita tetap bertekun dalam melakukan segala sesuatu seturut dengan perintah Allah? Tekun dalam bekerja adalah salah satu bentuk ibadah kita kepada Tuhan. Dimana kita tetap setia dan tekun dalam doa untuk melakukan segala sesuatunya.

Hal ketekunan ini juga ada dituliskan dalam Wahyu 2 : 2 "Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Ayat 19 "Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama."

Kemudian dalam Wahyu 14 : 12 dituliskan "Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus."

Sampai hari ini, kita tetap diingatkan agar bertekun dalam menghadapi segala perkara. Perkara kecil maupun besar kita hadapi dengan penuh sukacita. Firman Tuhan dalam Roma 12 : 12 kiranya dapat menguatkan kita dalam segala hal. "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!" Amin.

1 komentar:

  1. Terimakasih, khotbahnya menguatkan dan sy kutip utk khotbah. Tuhan memberkati ibu.

    BalasHapus