Cari Blog Ini

Selasa, 27 September 2011

a little boy

Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor Camarine Sur, Filipina, yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah yang berbatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.

Setiap kali berhasil menyebrangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja tiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan, sahabatnya.
Tindakannya ini selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut.

"Bagaimana kabarmu, Andy? Apakah kamu akan ke Sekolah?"

"Ya, Bapa Pendeta!" balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta tersebut.

Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut, "Jangan menyebrang jalan raya sendirian, setiap kali pulang sekolah, kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat."

"Terima kasih, Bapa Pendeta."

"Kenapa kamu tidak pulang sekarang? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?"

"Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan.. sahabatku."

Dan Pendeta tersebut meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya di depan altar berbicara sendiri, tetapi pastur tersebut bersembunyi di balik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andy kepada Bapa di Surga.

"Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun temanku melakukannya. Aku makan satu kue dan minum airku. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanya kue ini.
Terima kasih buat kue ini, Tuhan! Tadi aku melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya.. lucunya, aku jadi tidak begitu lapar.

Lihat ini selopku yang terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan.Engkau tahu sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa..
paling
tidak aku tetap dapatpergi ke sekolah. Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa dari temanku sudah berhenti sekolah, tolong Bantu mereka supaya bisa bersekolah lagi.
Tolong Tuhan.

Oh, ya..Engkau tahu kalau Ibu memukulku lagi. Ini memang menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling tidak aku masih punya seorang Ibu.
Tuhan, Engkau mau lihat lukaku??? Aku tahu Engkau dapat menyembuhkannya, disini..disini.aku rasa Engkau tahu yang ini kan....??? Tolong jangan marahi ibuku, ya..?? dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makan dan biaya sekolahku..itulah mengapa dia memukul aku.

Oh, Tuhan..aku rasa, aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang sangat cantik dikelasku, namanya Anita. menurut Engkau, apakah dia akan menyukaiku??? Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku.

Hei.ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira??? Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu. Tapi ini kejutan bagiMu.
Aku berharap Engkau menyukainya. Oooops..aku harus pergi sekarang."

Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Pendeta .

"Bapa Pendeta..Bapa Pendeta..aku sudah selesai bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku menyebrang jalan sekarang!"

Kegiatan tersebut berlangsung setiaphari, Andy tidak pernah absen sekalipun.

Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang murni kepada Tuhan.. suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif.

Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Gereja tersebut diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat. Mereka juga mengutuki orang yang menyinggung mereka.

Ketika mereka sedang berdoa, Andypun tiba di Gereja tersebut usai menghadiri pesta Natal di sekolahnya, dan menyapa "Halo Tuhan..Aku.."

"Kurang ajar kamu, bocah!!!tidakkah kamu lihat kalau kami sedang berdoa???!!! Keluar, kamu!!!!!"

Andy begitu terkejut,"Dimana Bapa Pendeta Agaton..??Seharusnya dia membantuku menyeberangi jalan raya. dia selalu menyuruhku untuk mampir lewat pintu belakang Gereja. Tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan Yesus, karena hari ini hari ulang tahunNya, akupun punya hadiah untukNya.."

Ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja.

"Keluar kamu, bocah!..kamu akan mendapatkannya!!!"

Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian menyebrangi jalan raya yang berbahaya tersebut di depan Gereja. Lalu dia menyeberang, tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang - disitu ada tikungan yang tidak terlihat pandangan. Andy melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut. Waktunya hanya sedikit untuk menghindar.dan Andypun tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang tersebut yang sudah tidak bernyawa lagi.

Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut, namun dengan penuh airmata dating dan memeluk bocah malang tersebut. Dia menangis.

Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya,"Maaf tuan..apakah anda keluarga dari bocah yang malang ini? Apakah anda mengenalnya?"

Tetapi pria tersebut dengan hati yang berduka karena penderitaan yang begitu dalam berkata,"Dia adalah sahabatku." Hanya itulah yang dikatakan.

Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam saku baju bocah malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah tersebut, kemudian keduanya menghilang. Orang-orang yang ada disekitar tersebut semakin penasaran dan takjub..

Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang sangat mengejutkan.

Diapun berkunjung ke rumah Andy untuk memastikan pria misterius berjubah putih tersebut. Pendeta itu bertemu dengan kedua orang tua Andy.

"Bagaimana anda mengetahui putra anda telah meninggal?"

"Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." Ucap ibu Andy terisak.

"Apa katanya?"

Ayah Andy berkata,"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya Andy, sepertinya Dia begitu mengenal Andy dengan baik. Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia menyibakkan rambut Andy dari wajahnya dan memberikan kecupan dikeningnya, kemudian Dia membisikkan sesuatu.

"Apa yang dikatakan?"

"Dia berkata kepada putraku.." Ujar sang Ayah. "Terima kasih buat kadonya.
Aku akan berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku." Dan sang ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis tapi tidak tahu mengapa bisa demikian. Yang aku tahu.aku menangis karena bahagia..aku tidak dapat menjelaskannya Bapa Pendeta, tetapi ketika dia meninggalkan kami, ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan kasihnya yang begitu dalam di hatiku.. Aku tidak dapat melukiskan sukacita dalam hatiku. aku tahu, putraku sudah berada di Surga sekarang.
Tapi tolong Bapa Pendeta .. Siapakah pria ini yang selalu bicara dengan putraku setiap hari di Gerejamu? Anda seharusnya mengetahui karena anda selalu di sana setiap hari, kecuali pada saat putraku meninggal.

Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes dipipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik,"Dia tidak berbicara kepada siapa-siapa... kecuali dengan Tuhan."

Mission at Work

Mengabarkan Injil enggak selalu harus dengan cara meninggalkan dunia kerja sekuler untuk masuk ke sekolah teologia. Kita tetap bisa menjalankan misi Kristus di tengah-tengah tempat kerja kita saat ini. Mau tau caranya? Simak dan terapkan yang berikut ini:
Action
Perbuatan berbicara lebih keras dari khotbah apapun juga. Lewat perbuatan kita bisa mengabarkan kasih dan karya Kristus dalam kehidupan kita. Melalui perbuatan jugalah orang bisa tertarik untuk mengenal Kristus. Banyak orang Kristen menggebu-gebu dalam menceritakan tentang Kristus pada rekan-rekan kerjanya, but tanpa perbuatan nyata yang bisa dirasakan orang-orang sekitar, sia-sia aja apa yang dia lakukan. Doi sekedar mendapat merk Kristen fanatik tapi enggak mampu menyentuh hati orang lain. Perbuatan kita memegang peranan penting banget untuk membuat orang lain jadi rindu mengenal Tuhan ato malah males denger soal Tuhan. So, perbuatan seperti apa yang bisa memberi pengaruh bagi orang lain di tempat kita bekerja?
Be Honest
Bersikap jujur dalam segala hal adalah kunci pertama yang musti kita pegang. Dalam hal sesepele apapun, jadilah orang yang bisa dipercaya. Jaga setiap kata- kata yang keluar dari mulut kita sebagai sumber yang paling bisa dipercaya. Perhatikan apakah setiap tindakan kita selalu berlandaskan kejujuran dan ketulusan. Gimana sikap kita kalo ada supplier yang menawarkan bonus alias fulus pelicin kelancaran bisnis? Apakah kita suka jalan-jalan ke mal pada jam kerja saat kita tugas di luar kantor? Apakah kita sering mencuri jam kantor dengan kegiatan yang enggak ada urusannya sama sekali dengan pekerjaan, misalnya internetan, telpon pribadi, ngobrol enggak ada habisnya ama temen kantor, etc. Apakah kadang-kadang kita memanipulasi biaya operasional kantor untuk kepentingan pribadi? Mencharge biaya taksi, bensin, atau ongkos yang sebenarnya enggak kita keluarkan? Kita harus belajar bersikap jujur dalam hal sekecil apapun supaya saat kita bicara soal Kristus, orang enggak akan ngetawain kita karena record buruk yang udah kita buat. Bila kita bisa dipercaya, orang lain akan lebih mudah mempercayai kesaksian kita tentang karya Kristus.
Kasih
Enggak bisa disangkal lagi, identitas kekristenan yang paling mencolok adalah dalam hal kasih. Karenanya kalo kita ngakunya orang Kristen, orang lain akan langsung mengharapkan tindakan kita yang penuh kasih. Enggak sombong, enggak kasar, pemaaf, baik hati, suka menolong, dst. Emang sih untuk melakukannya jelas butuh pengorbanan. Tapi, toh kita berbuat kasih bukan untuk mendapatkan pengakuan ato pujian dari orang-orang, kan? Kita berbuat kasih karena hati kita telah dipenuhi oleh kasih Kristus sehingga kasih itu meluap keluar dan memberkati orang lain.
Nilai Plus!
Kalau ingin memberi kesan lebih, berilah nilai lebih pada diri kita sendiri. Bukan berarti kita harus menjadi orang yang paling keren di tempat kerja. Jadilah orang yang diatas rata-rata dalam perbuatan baik. Sikap kita dalam bekerja, hasil pekerjaan kita, inisiatif kita dalam bekerja, kedisiplinan, kesungguhan dalam bekerja, kerajinan, kerelaan untuk bekerja keras, dll. Yang jelas sebagai anak Tuhan, sudah sepantasnya bila kita berusaha bekerja dengan baik karena kita tahu bahwa pekerjaan yang kita lakukan itu adalah wujud pelayanan kita kepada Tuhan.
Ramah & Rendah Hati
Sikap ramah dan rendah hati memudahkan kita menarik minat orang lain untuk mengenal kita - termasuk juga mengenal Kristus yang ada dalam hidup kita. Orang bakalan malas ngobrol dengan kita kalo kita selalu menampilkan wajah tegang dan gengsi untuk menyapa orang lain terlebih dulu. Keramahan dan kerendahan hati kita yang tulus pasti akan berbuah manis, percaya deh!
No Judgement
Jangan pernah menghakimi orang lain, baik dosa-dosanya maupun agama dan kepercayaannya. Memberitakan Injil bukan soal membuat orang lain berpindah agama menjadi Kristen. Menginjili seharusnya tidak dilakukan dengan merendahkan keyakinan orang lain. Bagaimanapun juga hargailah pandangan dan keyakinan orang lain. Kita bisa kok memberitakan Kebenaran tanpa harus menghakimi. Biarkan orang lain yang menimbang dan mengalami sendiri Kebenaran yang kita sampaikan.
Kepada orang yang masih hidup dalam dosa, jangan menuding dan menghakiminya. Tetapi jangan pula menolerir dan membenarkan perbuatannya. Nyatakan kebenaran dengan tegas dan penuh kasih. Perhatikan bagaimana Yesus merangkul orang-orang berdosa dan membawa mereka kepada pertobatan.
Baca: Ulangan 30:15-20

Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi Tuhan, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya (Ulangan 30:19-20)


Bacaan Alkitab Setahun:
Hosea 8-11


Pada Desember 2000, surat kabar Baltimore Sun memuat berita tentang Wes Moore, siswa teladan penerima beasiswa Rhodes. Uniknya, dalam koran yang sama, termuat pula berita lain tentang anak-anak muda yang menjadi buronan karena membunuh polisi. Dan, salah satu pemuda pembunuh itu juga bernama Wes Moore—sama namanya, tetapi beda orangnya. Kini Wes Moore yang pertama terus berprestasi di masyarakat dan menjadi pemimpin bisnis yang berhasil. Tragisnya, Wes Moore yang kedua kini menjalani hukuman seumur hidup karena kejahatannya. Nama dua orang ini persis sama; mereka berasal dari kota yang sama, lingkungan yang sama kerasnya, dan sama-sama kehilangan ayah sejak kecil.

Dua kehidupan yang sangat mirip ketika muda, tetapi bisa sangat berbeda di masa depan. Ini karena keluarga Wes Moore yang pertama berusaha memilihkan ”jalan kehidupan” baginya. Kakek-neneknya merelakan rumah mereka dijual agar Moore dapat disekolahkan di sekolah militer yang mengasah karakter dan kepribadiannya.

Tragedi dalam kehidupan bisa terjadi ketika orang mengabaikan hikmat dari Tuhan tentang bagaimana menjalani hidup. Ketika orang ”berpaling dan tidak mau mendengar” Tuhan, bahkan ”mau disesatkan” untuk mengikut jalan yang di luar kehendak Tuhan (ayat 17). Sebab di hidup ini ada dua pilihan besar yang harus diputuskan: kehidupan dan keberuntungan atau kematian dan kecelakaan (ayat 15). Orang yang memilih untuk mengasihi Tuhan dan hidup menurut jalan-Nya, sudah jelas masa depannya: ”supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu” (ayat 19). Mari memilih jalan kehidupan! —AW
HIDUP MANUSIA BUKAN BERGANTUNG PADA NASIB
TETAPI PADA PILIHANNYA UNTUK BERPAUT KEPADA TUHAN ATAU TIDAK

Selasa, 20 September 2011

SUKSES ADALAH HAK SAYA

"Suksess Asalah Hak Saya"
"Sukses Adalah Hak Saya ! Sukses bukan milik orang-orang tertentu. Sukses milik Anda, milik saya dan milik siapa saja yang menyadari, menginginkan dan menperjaungkan dengan sepenuh hati..." - Andrie Wongso
Karena kesuksesan adalah hak setiap orang, sepanjang orang yang menyadari, menginginkan dan menperjuangkannya dengan sepenuh hati. Maka setiap orang pada dasarnya bisa merancang kesuksesannya sendiri, asalkan ia menguasai prinsip, cara, bidang, dan pelajaran utama untuk menciptakan sendiri kesuksesan di masa depan.

Apakah saya bisa Sukses?
Brian Trancy, penulis yang masuk dalam Guiness Book of Record mengatakan, "Kehidupan seperti balk kombinasi; tugasmu menemukan angka-angka yang  tepat, dalam susunan yang tepat, sehingga kau bisa mempleroleh apa pun yang kau in ginkan."
Setiap orang pada dasarnya bisa merancang kesuksesannya ssendiri, asalkan ia menguasai prinsip, cara, bidang, dan pelajaran utama untuk menciptakan sendieri kesuksesan di masa depan. Terkait prinsip, ada tiga Prinsip Utama untuk menciptakan kesuksesan bagi diri Anda sendiri.

Prinsip Utama 1 : Bertanggungjawab atas kehidupanmu. Kau tidak bisa mengubah keadaan, musim atau arah angin. "Tapi kau bisa mengubah diri sendri,"Jim Rohn, filsuful bisnis nomor satu Amerika.

Siapakan yang paling bertanggungjawab atas kehidupan, nasib dan apa yang telah anda capai dan miliki hari ini?
Hanya ada satu orang yang bertanggungjawab atas kehidupan yang anda jalani. Orang itu ialah Anda sendiri.
Jika ingin berhasl, Nda harus bertanggungjawab 100% atas semua yang anda alami dalam kehidupan anda. Hal itu termasuk hasil yang anda peroleh, tingkat prestasi Anda, hal-hal yang Anda hasilkan, mutu hubungan Anda, kondisi kesehatan fisik Anda, penghasilan Anda, utang anda, perasaan Anda - semuanya !

Kenyataannya, kebanyakan diri kita sudah terbiasa menyalahkan sesuatau diluar diri kita sendiri ata skehidupan kita yang tidak kita sukai. Kita menyalahkan orang tua kita, atasan kita, teman kita, media, reka kerja, pelanggan kita, pesangan kita, cuaca, krisis ekonomi, buruknya keuangan kita - siapapun dan apapun yang bisa kita jadikan KAMBING HITAM. Kita tak pernah melihat ke sumber masalahnya - DIRI KITA SENDIRI...

Sipakah yang paling bertanggungjawab atas kehidupan saya hari ini?
Hasil yang saya peroleh hari ini?
Apakah saya bertanggungjawab 100% atas kehidupan saya?
Apakah saya pernah menyalahkan orang lain atas kejadian apapun dalam hidup saya?
Apakah saya pernah mengeluh tentang sesuatu?

Jika ya, berarti Anda tidak bertanggungjawab 100% atas kehidupan anda. Bertanggungjawab 100% berarti anda mengakui bahwa and amenciptakan semua yang terjadi pada diri anda. Hai itu berarti anda mengerti bahwa anda-lah penyebab semua pengalaman Anda. Jika Anda benar-benar ingin sukses, dan saya tahu Anda sangat ingin, maka Anda harus berhenti menyalahkan orang lain dan mengeluh, serta mengambil tanggungjawab penuh atas kehidupan Anda - hal itu berarti semua hasil perbuatan, baik kesuksesan maupun kegagalan. Itulah syarat mencitakan kehidupan sukses. Hanya dengan mengakuinyalah - bahwa Anda yang menciptakannya semuanya sampai sekarang - Anda bisa mengambil alih kendali untuk menciptakan masa depan yang anda inginkan.

"Anda tidak bisa menyewa orang lian untuk berolah raga untuk Anda. Anda harus melakukannya sendiri jika ingin memperoleh manfaatnye Entah itu berlatih fisik, peegangan, bermeditasi, membaca, belajar bahasa baru, menciptakan kelompok perencana, menentukan taget yang terukur, menvisualisasikan kesuksesan, mengulangi penegasan, atau berlatih ketrampilan baru, andalah yang harus melakukannya. "Tak ada orang lain yang bisa melakukannya untuk anda," Jim Rohn, filsul bisnis nomor satu Amerika.

Berhentilah menari alasan, berhenti mengeluh, berhenti menyalahkan keadaan di luar diri anda. Anda harus berhenti melakukan semua itu selamanya.

Jika sesuatu tidak berhasil sesuai dengan rencana, anda harus bertanya kepada siri sendiri," Bagaimana cara saya melakukannya? Apa yang saya pikirkan? Apa keyakinan sya? Apa yang tidak saya katakan?

Senin, 05 September 2011

KESETIAAN DAN IMAN

Kebesaran
Kehormatan
Kekayaan
Kekuasaan

Itu semua Tuhan tak inginkan
Yang Tuhan inginkan hanyalah kesetiaan
Kesetiaan melayani Tuhan

Tuhan mengasihi kita semua
Tanpa memandang muka
Tanpa memandang harta

Yang Tuhan pandang yaitu inam
Inman disertai dengan kesungguhan serta kepercayaan
Bahwa kita sudah diselamatkan